Assalamuallaikum. Tentang kehidupan berkeluarga, lagi-lagi ini bahasannya. Namun saya tak akan pernah bosan membahasnya. Ditengah banyaknya kasus kawin-cerai, saat seseorang tak bisa menempatkan posisi diri, maka tinggal menunggu saja robohnya bahtera.
Kali ini saya ingin membahas dari segi istri. Saya adalah orang yang mempuyai egoisme tinggi dan selalu sakit hati saat pendapat saya tak digunakan- terlepas dari benar atau salah. Beruntunglah saya mempunyai suami yang dewasa meskipun sebenarnya beliau juga orang yang keras kepala. Pertengkaran demi pertengkaran selalu terjadi dalam kehidupan kami saat apa yang saya inginkan belum kesampaian, meskipun itu hanya sekedar pendapat. Sejatinya saya benar-benar melupakan bahwa beliau adalah imam saya- pengambil keputusan tertinggi. Kedewasaan beliau membuat pertengkaran kami redam begitu saja karena pada endingnya beliau yang selalu mengalah, menuruti apa yang saya minta.