Sungguh perjalanan ini sangat melelahkan. Tetapi, Kawan, entah mengapa kita pilih jalan ini. Aku pun sempat bertanya kepada diriku mengapa jalan ini yang kupilih. Bahkan orang-orang di sekitar kita pun tidak menghargai, tetapi masih saja kita terus tetap berada di jalan ini.
Banyak yang berkata ini hanyalah pelarian dari akademik kita yang buruk. Atau banyak yang berkata ini adalah manuver agar kita dapat terkenal dengan cepat. Atau yang lebih menyakitkan lagi banyak yang berkata bahwa kita hanyalah sekelompok orang-orang yang kurang kerjaan.
Mereka tidak tahu kalau kita berjuang untuk nilai akademik, sembari harus memikirkan program-program kerja yang telah disusun, mengerjakan tugas-tugas di sepinya malam, berselimutkan bintang temaram yang menenteramkan hati, dan tidur bersama senandung nyanyian malam.
Kawan, bekerja di saat yang lain terlelap, bersemangat di saat yang lain mengeluh. Berteriak di saat yang lain diam, dan berlari di saat yang lain berjalan. Angkuhnya kita sering bersuara bahwa jalan inilah yang sangat membutuhkan kita. Namun ternyata, Kawan, kitalah yang sebenarnya membutuhkan jalan perjuangan ini. Untuk mencari ridha-Nya, kitalah yang memerlukan jalan ini untuk merasakan anginnya berjuang...Belajar Merawat Indonesia
"Ini geliat anak muda yang harus disambut positif oleh bangsa ini atas kepeduliannya terhadap masa depan Indonesia dengan memandang dengan dua kacamata sekaligus: kritisme dan optimisme." (Hanta Yuda AR, Direktur The Indonesian Institute)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar