Assalamuallaikum.
Masih berkutat kembali dengan aktivitas ibu muda yang so pasti rumah jauh-jauh deh dari kata rapi. Heu heu. :’(
Okais, kali ini
bakal ngeshare lagi gimana caranya
jadi ibu muda yang super duper. Buat pengingat diri juga ^^. Menikah di usia 21
tahun memang tidak mudah. Dengan pengalaman yang cuma seuprit dan masalah yang
bertubi tubi. *Ngalay.
Kalau yang
sering aku alamin, masalah tuh jatuhnya karna beda pendapat. Kalau gak gitu
pasti karena salah paham. Nah loh, buat yang belum menikah dan siap-siap pengen
nikah baiknya tuh ngenalin deh gimana cara komunikasi pasangan kamu. Tentunya kenalannya kalo udah
sah lo yak-bukan lewat jalur merah aka pacaran. Hi hi. :D
Saat
saya ngisi seminar, banyak yang nanya gimana cara manajemen waktu saya . Ibu
muda dengan status masih mahasiswa dan owner
sebuah usaha yang memforsir banget pikiran dan tenaga. Disini saya terus
dituntut buat inovasi. Ya iyalah, yang namanya fashion kalau gak always up
to date, ya tinggal sai gut bai ajah. Heem, pokoknya
sekali lagi saya tekankan. Kuncinya di ibadah. Kalau ibadah kita tertata, percaya deh lainnya juga
bakal tertata. Pengen hati terus tenang dengan bejibun peran, tilawah per hari
minimal se-jus dimainkan. Pengen kegiatan yang lain terkendali aman, sholat di
awal waktu harus didisiplinkan. Kalau ada yang nanya “Emang gak susah mbak?”. Kalau
boleh jujur, susaaaaah bangeeet. Denger adzan, mau ambil wudhu eh si kecil
nangis. Tapi aku inget kata seseorang “Perjalanan terjauh dan terberat bagi seorang
lelaki adalah ke masjid”. Nah disitu hati aku bermain. Masak sih aku ga bisa, mereka
yang punya keterbatasan aja lo bisa. Cuma, kalau perempuan kan utamanya sholat
di rumah. Nah, di masjid itu aku ganti di awal waktu. Percaya deh, kalau kita ringankan langkah kaki kita menuju Allah
insyaAllah Allah juga akan meringankan semua aktivitas kita. Siasatin deh,
gimana caranya biar bisa sholat diawal waktu. Semua punya kondisi masing-masing.
Cmiiiiwww ^_^
Kalu lagi down, disinilah
peran seorang pasangan diperlukan. Satu menjadi penguat bagi yang lain.
Jujur deh, konflik tuh ga pernah absen dari rumah kecil kita. Mulai dari hal kecil gegara salah make sandal sampe hal yang besar berawal dari kecemburuan. Kalau ditulis, heeemm bisa nagabisin rim rim-an kertas. Ho ho. Tapi, kembali lagi pada komunikasi. Soalnya itu jadi kunci. Kalau komunikasi yang dibangun dari awal sudah rapuh termakan ego pribadi, ya siap-siap aja itu bakal merusak fondasi. Aku pernah nemu quote bagus di fb seseorang “The best communication is giving” aka “Komunikasi terbaik adalah memberi”. Jangan sampai kita picik dan berpikir kalau yang bisa memberi cuma orang kaya ajah loh- yang punya segalanya. Daaaaan kemarin baru liat film pendek yang menginspirasi banget. “Being rich, is not about how much you have, but about how much you can give”. Menjadi kaya- bukan berapa banyak yang kamu punya, tapi berapa banyak yang kamu beri (kurleb begitu artinya). So, berikan pasangan kamu sebaik-baik pemberian. Semangat bunda, semoga tetap selalu bisa menebar manfaat buat lainnya. 12/04/2016 (Eka)
Jujur deh, konflik tuh ga pernah absen dari rumah kecil kita. Mulai dari hal kecil gegara salah make sandal sampe hal yang besar berawal dari kecemburuan. Kalau ditulis, heeemm bisa nagabisin rim rim-an kertas. Ho ho. Tapi, kembali lagi pada komunikasi. Soalnya itu jadi kunci. Kalau komunikasi yang dibangun dari awal sudah rapuh termakan ego pribadi, ya siap-siap aja itu bakal merusak fondasi. Aku pernah nemu quote bagus di fb seseorang “The best communication is giving” aka “Komunikasi terbaik adalah memberi”. Jangan sampai kita picik dan berpikir kalau yang bisa memberi cuma orang kaya ajah loh- yang punya segalanya. Daaaaan kemarin baru liat film pendek yang menginspirasi banget. “Being rich, is not about how much you have, but about how much you can give”. Menjadi kaya- bukan berapa banyak yang kamu punya, tapi berapa banyak yang kamu beri (kurleb begitu artinya). So, berikan pasangan kamu sebaik-baik pemberian. Semangat bunda, semoga tetap selalu bisa menebar manfaat buat lainnya. 12/04/2016 (Eka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar