Assalamuallaikum. Tentang kehidupan berkeluarga, lagi-lagi ini bahasannya. Namun saya tak akan pernah bosan membahasnya. Ditengah banyaknya kasus kawin-cerai, saat seseorang tak bisa menempatkan posisi diri, maka tinggal menunggu saja robohnya bahtera.
Kali ini saya ingin membahas dari segi istri. Saya adalah orang yang mempuyai egoisme tinggi dan selalu sakit hati saat pendapat saya tak digunakan- terlepas dari benar atau salah. Beruntunglah saya mempunyai suami yang dewasa meskipun sebenarnya beliau juga orang yang keras kepala. Pertengkaran demi pertengkaran selalu terjadi dalam kehidupan kami saat apa yang saya inginkan belum kesampaian, meskipun itu hanya sekedar pendapat. Sejatinya saya benar-benar melupakan bahwa beliau adalah imam saya- pengambil keputusan tertinggi. Kedewasaan beliau membuat pertengkaran kami redam begitu saja karena pada endingnya beliau yang selalu mengalah, menuruti apa yang saya minta.
Akselerasi diri sering kali berawal dengan keluar zona nyaman lalu menemukan kenyamanan pada zona yang tidak nyaman lalu keluar lagi, begitu seterusnya. Orientasi #produktif, bukan #prestatif :)
Sabtu, 15 April 2017
Jumat, 31 Maret 2017
Konflik- part 1
Bismillah. Kali ini mau membahas tentang peperangan rumah tangga. Hihi. Serem ya kedengarannya. Etapi ga kok dear. Jadi gini, hari ini saya mau nge-share suka duka berumah tangga. Sambil melemaskan jari jemari yang kaku karena terlanjur fasih mengurus batita imut si aya. ^^
Oke well, peperangan dalam rumah tangga itu pasti dan tak bisa dipungkiri. Karena prestasi terbesar syaitan adalah bikin rumah tangga manusia pecah. Salah satu penyebabnya sebenarnya hal simple yaitu keras kepala.
Senin, 09 Januari 2017
Tentang Kehidupan

Adakalanya kita membutuhkan sandaran
Bukan, bukan adakalanya
Lebih pada suatu bentuk keharusan
Saat tempaan sudah memberatkan pundak
Saat kehidupan sudah tak mau meng-iya-kan keinginan
Saat itulah rapuh sedikit demi sedikit masuk ke darah
Merambat ke hati hingga ia tak mampu lagi merasa
Saat kehidupan sudah tak mau meng-iya-kan keinginan
Saat itulah rapuh sedikit demi sedikit masuk ke darah
Merambat ke hati hingga ia tak mampu lagi merasa
Tentang kehidupan
-yang semua orang tau hanya sementara
Namun ke-sementaraan itu yang membuat seorang berlari
Seolah dikejar masa
Mengabaikan segala
Mengacuhkan semua
Tanpa mau tau bahwa sebenarnya
-sekitar mendukung dengan segenap kemampuannya
Lantas se-egois itu kah kita?
-yang semua orang tau hanya sementara
Namun ke-sementaraan itu yang membuat seorang berlari
Seolah dikejar masa
Mengabaikan segala
Mengacuhkan semua
Tanpa mau tau bahwa sebenarnya
-sekitar mendukung dengan segenap kemampuannya
Lantas se-egois itu kah kita?
10-01-2017 (Eka)
Langganan:
Postingan (Atom)