Tentang kehidupan.
Kita tidak tahu kapan Allah akan memposisikan kita dibawah atau diatas. Semua
terlihat sederhana. Sesederhana aku dalam menjalani hidup empat tahun terakhir
ini. Allah seolah memberikan aku kebahagiaan yg tiada tara. Setiap permintaan selalu
dipenuhiNya. Namun kini, semua berbeda. Sangat berbeda. Bahkan aku takut
menebak dimana Allah sedang memposisikanku. Tetapi aku akan selalu
berhusnudzan padaNya. Selalu ada maksud dalam setiap kejadian kehidupan.
Aku.
Kini akan belajar kembali menjadi pembelajar kehidupan. Aku seolah melupakan
semua konsep yang dulu pernah kupegang. Bahkan aku telah meninggalkannya jauh.
Sangat jauh. Konsep ikhlas, konsep qana’ah, konsep ikhtiar, konsep pasrah.
Naif.
Sangat naïf sekali aku.
Teralalu besar obesesiku. Hingga membuat amanahku
menjadi abu-abu.
Aku seolah melupakan
apa yang disebut pengorbanan. Yang (mungkin) selama empat tahun terakhir telah kulakukan. Kini yang muncul dalam pikiranku (hanya) tentang persaingan. Zona
nyaman itu telah membuatku hanyut dalam ketdakpastian, tepatnya ‘manja’ yang
kembali tertanam dalam diri ini. Bodohnya, diri ini terlalu angkuh untuk
bercerita pada orang. Bagiku curhat sama dengan menunjukkan kelemahan. Dan itu
adalah kesombongan terbesarku yang belum mampu kuhapuskan.
Allah, bahkan aku lupa
bagaimana cara berdo’a kepadaMu. Aku seolah membuang jauh firmanMu “Berdo’alah
kepadaKu Niscaya Aku Kabulkan Do’amu”. Bagiku memohon kepadaMu adalah bentuk
suatu penyerahan. Aku memanggilMu saat waktu-waktu tertentu. Piciknya pikiranku
saat aku mendekat padaMu dikala aku perlu. Kupikir Kau akan mengabulkan do’aku
karna aku jarang meminta padaMu.
Dan Allah, dalam satu
tahun ini aku benar-benar belajar banyak hal. Engkau kenalkan aku pada seseoang
yang luar biasa. Kau kabulkan doaku saat aku meminta pendamping yang lebih
dariku. Ampuni aku karena kesombonganku selama ini.
Kau kembali ajarkan aku
melalui pendamping hidupku. Tentang pengorbanannya, tentang keikhlasannya, dan
tentang pasrahnya padaMu. Sekali lagi ya Allah, Aku bukanlah orang yang sempurna.
Tetap jadikan aku orang yang rendah hati dan selalu memperbiki diri. 21/10/2014 (Eka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar