Sudah cukup enam bulan ini aku lalui. Tanpa visi misi.
Bagaimana tidak? Belum ada satupun yang kuhasilkan selama ini. Aku terlalu
terlena dengan zona nyaman yang kudapatkan. Aku ingin kembali merasakan suasana
mengukir prestasi. Bertemu dengan ratusan orang-orang hebat yang mampu
membuatku kuat. Meyakini bahwa sesuatu itu selalu ‘mungkin’ atas kehendakNya.
Metamorfosa dari masa lajang menjadi status berpasangan
benar-benar membuatku memurtar otak. Pergantian amanah pada usiaku yang masih
labil benar-benar membuatku belajar. Dan banyak sekali kutemui kegagalan dalam
setiap terpaan. Sejauh ini sungguh aku masih ragu.
1 muharram masih Dia tunjukkan padaku. Itu berarti Dia masih
memberikanku kesempatan untuk membuka lembaran baru. Memperbaiki kesalahan diri
dan berhenti meratapi. Aku, sungguh ingin benar-benar melebarkan sayap
kesuksesan. Dan kini aku masih berjuang untuk kembali merubah pola pikirku.
Bukan keadaan yang membuatku lemah, tapi kelemahan yang akan merubah keadaan.
Dan hidup itu pilihan. Membiarkan keadaan berubah karena kelemahan atau merubah
kelemahan untuk memperbaiki keadaan.
Teringat sosok seorang adik yang sangat tinggi semangatnya.
Kenangan selama satu tahun bersamanya telah membuatku banyak belajar. Tentang
kesederhanaan, tentang ketaqwaan, tentang keyakinan akan perubahan. Tak ada hal
‘lebih’ yang menonjol darinya. Dia sama seperti manusia biasa pada umumnya.
Namun kedisplinannya yang tinggi membuat dia mampu bangkit dari ordinarinya.
Terus? Apa yang bisa disimpulkan. Aku harus menjadi Eka yang
dulu. Eka yang selalu menghargai waktu. Eka yang selalu iri terhadap
kesuksesan. Eka yang selalu menyempatkan waktunya untuk ber-khalwat denganNya.
Eka yang selalu mengontrol amal yauminya. Dan satu hal lagi, jangan pernah
menyalahkan kondisi. Tirulah adikmu yang kini sudah menjadi extra-ordinary.
- Selalu menjaga sholat tepat waktu dan berjamaah
- Membiasakan untuk tilawah selepas sholat meskipun lelah
- Bangun jam 2 pagi untuk bertemu denganNya
- Selalu memanfaatkan waktu dan iri dengan prestasi teman-temannya
- Tak kenal lelah untuk berjuang menggapai prestasi
- Hidup dalam kesederhanaan
- Hemat dan cermat
- Enggan untuk meminta tolong dan sedia untuk dimintai tolong
- Disiplin tinggi
- Murah senyum
Barakallah ya dik Risky Dwi Indriyanti. Terimakasih sudah menjadi salah satu orang yang menginspirasi saat aku membutuhkan kumpulan motivasi.
Dan Bismillah. InsyaAllah aku akan kembali merapikan
mimpi-mimpi. Mengawali hari dengan niat yang ikhlas dan disipin tinggi.
Amanah dan target jangka pendek;
- Istri dan calon ibu: Anak lahir normal 2015, rumah dan harta suami terjaga, selalu mendo’akan usaha suami yang kini sedang dirintis, punya rumah sendiri lagi di Kota Madiun (asset untuk anak)
- Mahasiswa: Lulus skripsi 2014, S2 2015, Best English speaker, board exchange 2015
- Anak: Dik Aziz masuk kuliah kedokteran dan diterima Bidik Misi 2015, usaha kambing bapak lancar- laba minimal 1,5jt/bln, menerima minimal dua hibah untuk pengembangan usaha 2014
- Pebisnis: Terkonsepnya plan pengembangan usaha 2014
- Penulis: Aktif menulis blog 2014, buku terbit 2015
- Mutarabbi: Aktif lq 2014, aktif dakwah masyarakat 2015
- Murabbi: Lq aktif tiap pekan 2014, Tambah binaan. 25/10/2014 (Eka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar