Kenapa masa depan menyimpan misteri, karena disanalah kita belajar merencanakan, berikhtiar, berharap, cemas dan ujungnya KehendakNya lah yang menentukan

Jumat, 28 November 2014

Miss S- Part 1

Skripsi oh skripsi. Tidak semudah yang dibayangkan ternyata. Ya, daripada penat mending curhat. Ho ho ^^
Tau gak sih rasanya ngerjain skrip-skrip yang muaaaanis itu? Saking manisnya sampe pengen muntahin. Hu hu. >_< 
Aku dan perjalananku tentang skripsi. Kita sebut aja miss S ya. Biar gak terlalu mainstream. Fiuuuuhhh 

Jadi ceritanya, aku udah hampir ganti judul lima kali. Parah gak sih gan. Kalau boleh nyombongin diri, aku suka banget nulis karya-karya ilmiah gitu. Tapi gak tau kenapa pas nulis Miss S ini rasanya beda banget. Setannya banyak. So, aku terus cari pembenaran deh kenapa si Miss S ini gak kelar-kelar. Sebenarnya gan, aku tuh udah nyusun pas semester enam dulu. Bahkan dosen udah acc. Kalau gak salah dulu tuh bahas tentang system inovasi di perusahaan monopoli. Gak tau kenapa pengen banget take riset di INKA. Soalnya dulu pas SMK pengen magang di INKA gak keturutan. He he. Akhirnya Cuma di PDAM kota.

Dosen udah ngedukung bingitz. Bahkan, sebelum aku dapet matkul metodologi peenelitan (red: medpen), aku udah pinter duluan gara-gara diprivatin sama dosenku yang kueeeece abis dengan gelar proffesornya. Aku udah mulai jadwalin diri buat intens bimbingan informal ke beliau. PD banget gak sih. Padahal pas waktu itu aku belum ambil program di kartu akademik buat ambil skripsi. Halah gampang pikirku, yang penting jalan dulu.

Daaaan mungkin pas itu lagi semangat-semangatnya, aku tuh sampe udah bikin antisipasi gagal dari A-Z. Bahkan akupun udah bikin surat yang ditujukan ke akademik sebagai permohonan dosen pembimbing. Ya, request gitu. Soalnya dari judul sampai x y z udah sama prof ini dan prof ini. He fiu fu fu. :* :*
Aku juga udah hunting buku ampuh buat selesai skripsi cepet. Tiap hari aku baca. Kholas deh. Bahkan kalau aku disuruh buat resensi tuh buku sekarang. Beres deh dalam 15 menit. Sambil tutup mata malahan. Ho ho.

Parahnya, aku gak tau kenapa berita tentang kabar skripsiku yang 'katanya' udah mau ujian komprehensif tersebar gitu ke teman-teman. Padahal tau gak sih, it’s just informal arrangement. Administrasi belum aku urus. Alur skripsipun cuma baca sekelebat. Dan hebatnya, aku bisa bantu beberapa teman buat cari judul dan ambil porsi bantu di beberapa bagian bab mereka. Bahkan aku tuh sok-sokan nyariin jurnal senior-senior yang belum lulus, nanyain progress tiap hari, dan taraaaa............ siap diperbantukan dalam penelitiannya. Hu hu. Sekarang nangis darah deh liat skripsiku yang timbul tenggelam. :'( 

Well, kenapa aku bisa separah itu? Kita sambung di cerita selanjutya ya reader. Keep fight. Percaya deh, Allah punya rencana terbaik buat kita. To be continued..... ^^

Miss S, Wisuda Juli 2015. PASTI-HARGA MATI. 29/11/2014 (Eka)

Kamis, 27 November 2014

Tips Rumah Tangga Bahagia: Jauhi 8 Sifat Istri yang Dibenci Suami

KUNCI utama rumah tangga bahagia adalah adanya saling cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.  Sang suami akan menghargai dan memberikan segenap cinta dan kasih sayang kepada istrinya, jika kaum wanita pun memberikan cinta dan penghargaan kepada suaminya. Demikian pula sebaliknya. 


Agar istri tidak kehilangan rasa cinta dan rasa hormat suaminya, maka seorang istri harus mengetahui dan menjauhi sifat-sifat wanita yang dibenci suami. Di antara sifat-sifat tersebut yang paling menonjol, sebagaimana ditulis Shabah Sa’id dalam bukunya Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal, antara lain: 

Mencari Nafas Berbeda

Terjatuh
Embun pagi ini masih tetap sama
Menyapaku dengan seyum khasnya
Dan akupun masih melakukan hal yang sama
Tetap cuek seperti sedia kala
Entahlah, semangat itu seolah tak mau menghinggapi pola pikirku
Aku masih saja terus menyalahkan keadaan
Lelah, penat, dan jumut akan kebosanan.

Aku, seperti ingin menyerah saja
Terlalu picik saat itu menjadi nyata
Waktu dan keadaan mengalahkanku

Entahlah, kepada siapa aku harus bercerita
Tapi sejauh ini aku masih tetap percaya bahwa alam masih menyimpan banyak cerita
Cerita tentang realita

Kebosanan ini terus saja ingin kututupi
Dengan segala bentuk rasa yang memang masih bisa kubentuk
Tekanan ini sudah tak bisa lagi kusebut sebagai tekanan
Menyakitkan namun kadang menimbulkan senyuman
-Selamat tinggal- kuucapkan itu sebagai bentuk harapan
Untuk melepas semua candu sandiwara kehidupan. 28/11/2014 (Eka)

Rabu, 26 November 2014

Progress- Part 2

Assalamuallaikum reader,

Secara fungsional, aku bukanlah mahasiswa lagi. Meskipun aku masih berstatus mahasiswa aktif. Lagi-lagi, berumah tangga tak semudah yang dibayangkan. Akan indah saat semua dijadikan pembelajaran. Sampai kinipun, aku masih setia menjadi "Pembelajar Kehidupan". Banyak sekali kutemui gap karena kenyataan tak sesuai dengan harapan. Namun sekali lagi, aku tak pernah menjadikannya penyesalan. Justru setiap kerikil-kerikil yang kulewati mampu menjadikannya sebagai bentuk kesyukuran. Setiap hari, kuikhtiarkan diriku untuk mencepai suatu penyempurnaan. Penyempurna harian untuk tetap bertahan dan selalu berkembang. Allah kini telah menempaku menjadi lebih dewasa, bukan Eka yang dulu sempat terbuai dengan fatamorgana.

Aku, selalu mencoba merenung akan kondisi yang kini kuhadapi. Kehidupan yang penuh kesibukan kini berubah seratus delapan puluh derajat. Kalau dulu aku dikejar waktu, kini aku seperti mengejar waktu. Mencoba untuk selalu memproduktifkan diri ditengah kehamilan ini. Syukur tak pernah henti kupanjatkan. Sedikit demi sedikit aku mulai bisa menghapus titik jenuh disini - jenuh karena menunggu waktu berputar berganti esok hari. Aku sudah mulai merasakan kembali bahwa dua puluh empat jam sudah tak cukup lagi untuk menjalankan rutinitas harianku. Ya, kuncinya adalah motivasi dari dalam diri sendiri. “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”. Selain itu aku kembali mencoba mendisiplinkan diri, mengatur detik demi detik agar tak ada waktu yang terbuang percuma. Dan yang terakhir, berusaha untuk istiqomah dan selalu mendekatkan diri padaNya. 

Jumat, 21 November 2014

Tips Rumah Tangga Sakinah: Pahami Apa yang Diinginkan Suami dari Istri ^^

KETIKA seorang muslimah memiliki kehendak untuk menikah, maka dia mendambakan seorang ikhwan yang bisa memberi kasih sayang, perhatian, penghargaan, dan kebahagiaan. Setelah yakin bahwa dia akan mendapatkan semua itu dari calon suaminya, dengan langkah pasti dia pun langsung menuju jenjang pernikahan.
Namun, demikian pula dengan suaminya kelak, dia pun menginginkan kebahagiaan dari istrinya. Dan tentunya, kebahagiaan yang didamba pun mesti berdasarkan perspektif syariat. Tak adil rasanya jika Anda banyak menuntut suami untuk menuruti seluruh keinginan Anda, namun Anda mengabaikan keinginannya.

…ada beberapa hal yang diinginkan suami Anda. Jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga…

Kamis, 13 November 2014

Tips Istri Romantis: Menghindari Kejenuhan Berumah Tangga

Apakah kejenuhan mengganggu saat sore yang sedang Anda nikmati dengan suami Anda? Kebersamaan Anda harus terganggu oleh pikiran-pikiran tidak nyaman mengenai pasangan Anda; kehidupan rumah tangga, beban-beban pekerjaan, berlalunya hari, kehadiran anak-anak, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Buntutnya, rutinitas sehari-hari yang melulu diisi pembicaraan serupa di antara Anda berdua, di sela pertengkaran kecil dan keutuhan mereka, ditambah keperluan dan beban rumah, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah hubungan, siklus naik dan turun pasti bisa datang melanda. Hubungan suami-istri dalam pernikahan pun tak luput dari persoalan tersebut. Dan sulitnya, rasa jenuh pun mampu membawa akibat pada lahirnya sebuah perceraian. Kendati demikian, kejenuhan yang bersifat permanen nampaknya mustahil terjadi. Realita empiris membuktikan, suami-istri yang sudah bercerai dengan cara yang paling menyakitkan sekalipun, masih dibalut kerinduan terhadap mantan pasangannya. Maka, antara suami dan istri yang hidup secara wajar berdampingan, kejenuhan seperti itu adalah hal yang mustahil. Yang mungkin adalah munculnya kebosanan terhadap salah satu bentuk perilaku, perlakuan, sikap atau hal-hal lain yang ada pada pasangan.

Minggu, 09 November 2014

Tips Meredam Kemarahan Suami


TAK ada rumah tangga yang sepi dari masalah. Tidak ada suami yang tidak pernah marah dan emosi. Meski demikian, seorang istri yang cerdas tahu bagaimana meredam kemarahan suaminya dengan tenang dan penuh kecintaan. Dengan adanya kemarahan, jangan pernah berpikir bahwa ‘sumber’ cinta di antara keduanya telah mengering dan ‘daun-daun’nya telah rontok berguguran.
Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu ditangani. Dari waktu ke waktu, siapa pun pernah mengalami perasaan yang kuat ini. Beberapa penyebab umum kemarahan termasuk frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman.

Kemarahan suami bukanlah akhir dunia. It’s not the end of the world, but it’s true that is definitely hurt. Menjaga keberlangsungan cinta tergantung pada seberapa besar saling pengertian di antara pasangan suami-istri (pasutri), kepandaian dan kecerdasan sang istri. Kegagalan untuk mengenal dan memahami kemarahan suami berpotensi menggiring Anda ke berbagai problem rumah tangga.

Berikut ini adalah berbagai momen ketika suami marah, dan tips bagaimana seharusnya Anda sebagai istri bertindak:

1.  Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya; jangan Anda sambut kemarahannya dengan keluhan mengenai anak-anak atau keruwetan dan keprihatinan rumah tangga. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan kecuali jika dia mengutarakannya. Ingatlah sabda Rasulullah SAW, “Siapa saja istri yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya meridhainya, maka dia masuk surga.” (HR. Ibnu Majah).
Setiap kali Anda mengingat hadits tersebut, menyelami dan mempraktikkannya dengan senang dan yakin, Anda akan melihat manfaat yang bakal kembali kepada diri Anda. Pada saat itu Anda akan menikmati rumah tangga bahagia yang jauh dari problematika dan konflik.

…Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan

2.  Ketika Anda melakukan kesalahan dalam suatu pekerjaan, semisal terlambat melaksanakan beberapa tugas domestik karena sibuk berbicara di telepon, dan pada saat itu suami sedang bersama Anda, maka panggillah dia dengan nama yang paling disukainya. Lalu ajukan permintaan maaf dan utarakan alasan keterlambatan Anda menjalankan tugas, sehingga dia merasa bahwa Anda menyadari bahwa tindakan tersebut adalah salah. Bersabarlah dengan ungkapan yang mungkin dilontarkannya kepada Anda. Jika Anda bersabar dan tidak merespons atau mengkritik balik, maka hal demikian telah membuang sebagian kemarahannya. Meminta maaf dapat mendatangkan tawa suami.
Tengoklah bagaimana para istri-istri Rasulullah meminta maaf kepada beliau, meski mereka yang berada dalam posisi marah. Dari Umar bin Khatthab, dia mengatakan, “Kami kaum Quraisy sangat berkuasa terhadap kaum perempuan (istri-istri). Dan ketika kami datang  ke tempat orang-orang Anshar, (kami terkejut) karena mereka adalah kaum yang dikalahkan (toleran) oleh istri-istri mereka, maka mulailah istri-istri kami mengambil (meniru) etika perempuan-perempuan Anshar. Kemudian aku bertengkar dengan istriku kemudian dia kembali (meminta maaf) kepadaku, namun aku tidak ingin dia kembali (minta maaf), maka dia bertanya, “Kenapa engkau tidak senang aku kembali kepada engkau? Demi Allah! Sesungguhnya istri-istri Rasulullah SAW kembali (meminta maaf)  kepada beliau sekalipun salah seorang di antara mereka marah terhadap Rasulullah dari siang sampai malam hari.” (HR. Al-Bukhari)

Sabtu, 08 November 2014

Kehamilan Part 5 - Syukur

Hallo readers. Kembali lagi ke progress ya. Pertama tetep syukur tak henti-hentinya kuberikan kepada sang pencipta hidup atas segala kemudahan yang telah Dia berikan. Terkadang kita melihat hidup itu sulit, bahkan sangat sulit. Sekali lagi readers, kuncinya hanya sabar dan syukur. Terus melihat kebawah, yakinkan pada dirimu kalau kau lebih beruntung dari mereka. Alhamdulillah usia kandunganku kini genap 6 bulan dan pekan ini Alhamdulillah udah masuk bulan ketujuh. Terimakasih buat orang sekitar yang terus memahami terutama suami dan bapak ibu mertua. Kondisi masih stabil. Namun kali ini si debay udah mulai rewel. Gerakannya makin intens. Satu jam bisa sampai delapan kali. Dan keluhan pertamaku saat hamil, taraaaaaaaa…. Sudah mulai bikin aku meneteskan air mata. Sakit pinggang ini bener-bener bikin aku gak nyaman. Apalagi pas gerakan sholat ruku’ dan sujud. Tapi kalau udah dikompres atau dipijet sama abinya, si debay berhenti deh rewelnya. Fu fu fu.
It’s okeelah. Setidaknya sampai habis trimester kedua aku masih merasakan bahagianya menjadi bumil. Upps, sekarangpun masih bahagia kok. He he ^^
Bisnis Alhamdulillah sedikit demi sedikit menemukan titik cerah. Tinggal matengin konsep, eksekusi terus jalan deh. Aku juga udah bisa lebih produktif daripada sebelum nikah dulu. He he ^

Okee readers, itu dulu yak. See you :* 11/09/2014 (Eka)

Rabu, 05 November 2014

17 Jurus Membahagiakan Suami ^^

Salah satu kunci keluarga sakinah adalah adanya cinta dan kasih sayang suami dan istri yang dibangun di atas spirit saling membahagiakan.


Di bawah ini adalah 17 tips bagi istri agar bisa membahagiakan suami. Tips ini merupakan ringkasan dari buku How to Make Your Husband Happy, karya Syaikh Muhammad Abdul Halim Hamid.

1. Sambutan yang manis
  • Sekembalinya suami dari bekerja, dinas luar kota, bepergian, atau kemana pun dia pergi, sambutlah dia dengan baik.
  • Temui dia dengan wajah riang gembira.
  • Bersolek dan pakailah wewangian.
  • Kabarilah dia dengan kabar-kabar baik yang menggembirakan. Tahan diri Anda untuk menyampaikan berita-berita buruk, setidaknya sampai dia telah beristirahat dengan cukup.
  • Berusaha keraslah untuk menyajikan makanan-makanan bermutu, dan sajikanlah selalu tepat waktu.
2. Percantiklah dirimu dan rendahkan suaramu
  • Usahakan agar Anda selalu tampil cantik dan merendahkan suara di hadapannya. Lakukanlah hal itu hanya untuk suami Anda, dan jangan menampakkan kecantikan Anda di hadapan laki-laki yang bukan mahram (laki-laki yang layak untuk engkau nikahi jika engkau belum menikah).
3. Senantiasa tampil mewangi dan selalu cantik
  • Rawatlah dengan baik tubuh dan kebugaran jasmani Anda.
  • Kenakanlah pakaian-pakaian yang menarik dan pakailah parfum yang aromanya disukai suami Anda.
  • Mandilah secara teratur. Apabila telah bersih dari haid, bersihkanlah setiap berkas darah atau bau tak sedap.
  • Gunakanlah jenis parfum, warna-warna, dan pakaian yang disenangi suami Anda.
  • Ubahlah gaya rambut, parfum, dan lainnya dari waktu ke waktu untuk menghindari kejenuhan.
  • Bagaimanapun, semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram.
    ...semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram...

Senin, 03 November 2014

Hindari Enam Hal yang Bikin Suami Marah

ADA enam kesalahan substansial yang harus diwaspadai istri. Karena jika tidak, maka akan muncul kemarahan atau kekesalan suami, sekalipun mungkin hanya ditahan atau disembunyikan. Ini mengingat, biasanya laki-laki lebih pandai untuk menyembunyikan perasaan. Keenam faktor tersebut sebenarnya hal-hal sepele. Kendati sepele, namun jika dibiarkan berakumulasi, maka berpotensi mengancam keharmonisan hubungan suami-istri.


Seperti dikutip dari buku Haqa`iq Taghfulu ‘Anha Zaujat, Nabil Abdushshamad menulis, keenam jenis kesalahan itu adalah:

1. Menceritakan Hubungan Masa Lalu dengan Orang Lain
Kesalahan terbesar yang dilakukan istri adalah menceritakan kepada suami tentang hubungan yang dulu pernah dijalaninya dengan laki-laki lain. Atau dia menginformasikan kepada suaminya bahwa dia pernah menyimpan rasa cinta kepada laki-laki yang dulu pernah menjadi temannya.
Sejatinya hal tersebut tidak boleh dilakukan si istri, karena seorang suami tidak ingin mendengar istrinya menaruh simpati atau rasa cinta kepada laki-laki lain. Sekalipun laki-laki itu adalah kerabat dekat sang istri. Walau bagaimanapun, suami selalu ingin menjadi pusat perhatian istri sepenuhnya. Sekalipun dia tidak menampik bahwa dia pun pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita sebelum dia menikah dengan istrinya itu. Meski demikian, suami tidak ingin mendengar cerita istrinya tentang hubungannya di masa lalu. Suami hanya ingin istrinya menjadi wanita yang benar-benar ‘baru’ baginya.

Tips Keharmonisan Rumah Tangga

SIAPA PUN yang telah mengikatkan diri dalam tali pernikahan tentunya menginginkan atmosfer rumah tangga yang harmonis. Maka yang harus dipikirkan pertama kali adalah bagaimana melakukan harmonisasi hubungan suami-istri. Menjaga keharmonisan pasangan suami-istri (pasutri) tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tapi membutuhkan usaha dan pengorbanan.

Berikut ini adalah sepuluh tips mewujudkan keharmonisan pasutri, sebagaimana ditulis Wafaa‘ Muhammad, dalam kitabnya Kaifa Tushbihina Zaujah Rumansiyyah:

1. Berupaya saling mengenal dan memahami
Perbedaan lingkungan dan kondisi tempat suami atau istri tumbuh sangat berpengaruh dalam pembentukan ragam selera, perilaku, dan sikap yang berlainan pada setiap pihak dari yang lain. Hal itu merupakan kewajiban setiap pasutri untuk memahami keadaan ini dan berusaha mengetahui serta mengenal pihak lain yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka juga harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan situasi kehidupan yang mempengaruhi, sehingga dapat maju ke depan dan mewujudkan keharmonisan.

2. Perasaan timbal-balik
Suami dan istri adalah partner dalam satu kehidupan yang direkatkan dalam tali pernikahan; satu ikatan suci yang mempertemukan keduanya. Tak pelak lagi, keduanya harus berbagi suka-duka; membagi kesedihan dan kegembiraan bersama. Keduanya saling berkelindan untuk menyongsong satu cita-cita luhur yaitu mewujudkan tatanan kehidupan berdasarkan aturan Allah dan Rasul-Nya. Untuk memupuk kasih sayang di masing-masing pihak, suami membutuhkan cinta istri, dan istri pun membutuhkan cinta suami.

…Suami dan istri harus berbagi suka-duka, membagi kesedihan dan kegembiraan bersama…

Sabtu, 01 November 2014

13 Gejala Kehambaran Pernikahan

Berapa lamakah kebahagiaan dalam pernikahan bisa dipertahankan?
Jawaban dari pertanyaan ini bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, sisi harapan. Dari sisi ini, tentu diharapkan pernikahan akan memberikan kebahagiaan dalam waktu yang tidak terbatas. Kedua, sisi kenyataan. Dari sisi ini, tidak ada rumus pasti tentang usia kebahagiaan hidup berumah tangga. Ada yang sejak awal menikah sudah menderita. Ada pula yang bisa mempertahankan kebahagiaan hingga usia tua. Namun sebuah survei menunjukkan bahwa kebanyakan pernikahan mulai terasa hambar setelah 3,5 tahun.

Dailymail melaporkan survei yang dilakukan terhadap duaribu pasangan menikah, yang menunjukkan bahwa setelah tiga setengah tahun usia pernikahan, mereka mulai kehilangan kebahagiaan. Penelitian tersebut juga memberikan beberapa tanda atau gejala bahwa pernikahan sudah mulai terasa hambar, di antaranya adalah 13 gejala berikut ini:
1. Lebih memilih tidur daripada bercinta.
2. Tidak pernah lagi berkencan.
3. Lupa mengatakan "Aku mencintaimu."
4. Tidak saling mencium lagi.
5. Tidur di waktu yang tidak bersamaan.
6. Tidak saling memeluk.
7. Memakai pakaian yang tidak menarik di rumah.
8. Suami berasumsi bahwa istri yang akan melakukan semuanya.
9. Istri tidak lagi ingin memakai make up untuk menyenangkan suaminya.
10. Tidak ada ucapan terima kasih di antara mereka berdua.
11. Istri mulai tidak memperhatikan perawatan tubuhnya.
12. Sering berebut acara televisi.
13. Hal-hal kecil mulai sering membuat pasangan bertengkar.
Tigabelas gejala tersebut sesungguhnya lazim dijumpai dalam sebuah pernikahan yang sudah mulai memasuki usia lanjut. 
Namun jika masih di bawah lima tahun pernikahan sudah banyak mengalami gejala-gejala tersebut, artinya datangnya kehambaran hubungan itu terlalu cepat. Pada pasangan yang sudah berusia tua, aktivitas fisik memang sudah akan semakin berkurang. Namun kedalaman hubungan mereka semakin terasa. Hubungan persahabatan yang dewasa, saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, saling tergantung satu dengan yang lainnya, walaupun aktivitas fisik sudah tidak seperti waktu muda lagi. (Ust. Cahyadi Takariawan)

Agar Kritik Orang Tak Buat Sakit Hati Kita ^^


Merespon dan menanggapi kritik bukanlah perkara gampang. Setiap orang pernah mendapat kritik, entah itu yang destruktif atau konstruktif. Namun yang paling sering kita terima adalah kritik yang bisa membuat merah telinga. Kritik pedas yang kadang membangkitkan emosi.
Seseorang ketika mendapat kritik, bisa merasa hancur, down, atau terbentuk semakin matang tergantung pada kemampuannya dalam menanggapi kritik itu. Kepribadian seseorang bisa berubah menjadi negatif atau positif tergantung bagaimana ia meresponnya.
Menangani kritik dengan manis perlu dipelajari. Tak bisa dielak bahwa di saat-saat tertentu kita akan menerima kritik. Atau sebaliknya, kita yang mengkritik. Memberi dan menerima kritik adalah wajar selama itu didukung oleh fakta autentik.
Masalahnya, kerapkali kita bereaksi berlebihan dan emosi terhadap suatu koreksi meski kritik itu didukung olek fakta, terlebih lagi tanpa fakta sama sekali, atau kritik yang tidak adil. Hal seperti ini biasanya berasal dari orang yang lebih suka melihat kekurangan orang lain, tidak melihat kepada diri sendiri. Selumbar di mata orang nampak, balok di mata sendiri tak dilihat. Bahkan tidak sedikit orang yang terlalu kriti(ku)s sampai-sampai mereka tidak bisa menikmati hidup. Satu-satunya kritik yang dibuat untuk diri sendiri adalah bahwa ia belum cukup kritis terhadap orang lain.
Kita perlu belajar merespon kritik dengan manis. Aristoteles berkata, Kritik adalah sesuatu yang bisa Anda hindari secara mudah dengan tidak mengatakan apa pun, tidak melakukan apa pun, dan tidak menjadi apa pun. Tapi kita ingin menjadi seseorang, somebody, melakukan sesuatu yang berguna bagi khalayak. Efek dominonya, kritik akan datang.

Lalu bagaimana menanganinya?
Pahami perbedaan antara kritik destruktif dan konstruktif.