Kenapa masa depan menyimpan misteri, karena disanalah kita belajar merencanakan, berikhtiar, berharap, cemas dan ujungnya KehendakNya lah yang menentukan

Rabu, 26 November 2014

Progress- Part 2

Assalamuallaikum reader,

Secara fungsional, aku bukanlah mahasiswa lagi. Meskipun aku masih berstatus mahasiswa aktif. Lagi-lagi, berumah tangga tak semudah yang dibayangkan. Akan indah saat semua dijadikan pembelajaran. Sampai kinipun, aku masih setia menjadi "Pembelajar Kehidupan". Banyak sekali kutemui gap karena kenyataan tak sesuai dengan harapan. Namun sekali lagi, aku tak pernah menjadikannya penyesalan. Justru setiap kerikil-kerikil yang kulewati mampu menjadikannya sebagai bentuk kesyukuran. Setiap hari, kuikhtiarkan diriku untuk mencepai suatu penyempurnaan. Penyempurna harian untuk tetap bertahan dan selalu berkembang. Allah kini telah menempaku menjadi lebih dewasa, bukan Eka yang dulu sempat terbuai dengan fatamorgana.

Aku, selalu mencoba merenung akan kondisi yang kini kuhadapi. Kehidupan yang penuh kesibukan kini berubah seratus delapan puluh derajat. Kalau dulu aku dikejar waktu, kini aku seperti mengejar waktu. Mencoba untuk selalu memproduktifkan diri ditengah kehamilan ini. Syukur tak pernah henti kupanjatkan. Sedikit demi sedikit aku mulai bisa menghapus titik jenuh disini - jenuh karena menunggu waktu berputar berganti esok hari. Aku sudah mulai merasakan kembali bahwa dua puluh empat jam sudah tak cukup lagi untuk menjalankan rutinitas harianku. Ya, kuncinya adalah motivasi dari dalam diri sendiri. “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”. Selain itu aku kembali mencoba mendisiplinkan diri, mengatur detik demi detik agar tak ada waktu yang terbuang percuma. Dan yang terakhir, berusaha untuk istiqomah dan selalu mendekatkan diri padaNya. 


Terkait usaha yang kami (aku dan suami) rintis, Alhamdulillah kami sudah bisa merakit mesin penggiling pakan untuk ternak sehingga kami bisa lebih mengefisienkan waktu. Kami sudah tak perlu lagi bersusah payah mencari pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak kami. Hanya perlu inovasi pencampuran komposisi dan sedikit fermentasi, nutrisi insyaAllah terpenuhi. Selain itu, kami juga telah berhasil mengconvert operasi mesin yang semula berbahan baku solar/ bensin menjadi gas LPG. Minimal kedzaliman pemerintah atas kenaikan BBM sudah bisa kami atasi. Do’anya terus ya reader, semoga kami tetap istiqomah mencari keberkahan dari setiap tindakan dan langkah yang kami lakukan ^^ 27/11/2014 (Eka)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar