Berapa lamakah kebahagiaan dalam pernikahan bisa dipertahankan?
Jawaban dari pertanyaan ini bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, sisi harapan. Dari sisi ini, tentu diharapkan pernikahan akan memberikan kebahagiaan dalam waktu yang tidak terbatas. Kedua, sisi kenyataan. Dari sisi ini, tidak ada rumus pasti tentang usia kebahagiaan hidup berumah tangga. Ada yang sejak awal menikah sudah menderita. Ada pula yang bisa mempertahankan kebahagiaan hingga usia tua. Namun sebuah survei menunjukkan bahwa kebanyakan pernikahan mulai terasa hambar setelah 3,5 tahun.
Dailymail melaporkan survei yang dilakukan terhadap duaribu pasangan menikah, yang menunjukkan bahwa setelah tiga setengah tahun usia pernikahan, mereka mulai kehilangan kebahagiaan. Penelitian tersebut juga memberikan beberapa tanda atau gejala bahwa pernikahan sudah mulai terasa hambar, di antaranya adalah 13 gejala berikut ini:
1. Lebih memilih tidur daripada bercinta.
2. Tidak pernah lagi berkencan.
3. Lupa mengatakan "Aku mencintaimu."
4. Tidak saling mencium lagi.
5. Tidur di waktu yang tidak bersamaan.
6. Tidak saling memeluk.
7. Memakai pakaian yang tidak menarik di rumah.
8. Suami berasumsi bahwa istri yang akan melakukan semuanya.
9. Istri tidak lagi ingin memakai make up untuk menyenangkan suaminya.
10. Tidak ada ucapan terima kasih di antara mereka berdua.
11. Istri mulai tidak memperhatikan perawatan tubuhnya.
12. Sering berebut acara televisi.
13. Hal-hal kecil mulai sering membuat pasangan bertengkar.
Tigabelas gejala tersebut sesungguhnya lazim dijumpai dalam sebuah pernikahan yang sudah mulai memasuki usia lanjut.
Namun jika masih di bawah lima tahun pernikahan sudah banyak mengalami gejala-gejala tersebut, artinya datangnya kehambaran hubungan itu terlalu cepat. Pada pasangan yang sudah berusia tua, aktivitas fisik memang sudah akan semakin berkurang. Namun kedalaman hubungan mereka semakin terasa. Hubungan persahabatan yang dewasa, saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, saling tergantung satu dengan yang lainnya, walaupun aktivitas fisik sudah tidak seperti waktu muda lagi. (Ust. Cahyadi Takariawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar