Kenapa masa depan menyimpan misteri, karena disanalah kita belajar merencanakan, berikhtiar, berharap, cemas dan ujungnya KehendakNya lah yang menentukan

Rabu, 03 Agustus 2016

Home Schooling - Family's Mini Plan

Bismillah. Assalamuallaikum bunda shaliha. Hari ini mau coba share ilmu yang uda aku pelajari yah. Karena disini kita- eh salah, (aku maksudnya), juga sedang belajar. So, mohon koreksinya ya- jika ada yang  salah- terutama buat bunda bunda yang uda banyak makan garam, cabe, merica, ketumbar, gula, hihi. Pokoknya semua deh- yang penting uda pernah ngerasain nano nano kehidupan.
Heem, saya sekarang sedang merancang kurikulum untuk anak saya nih. Soalnya tertarik banget buat home schooling. Belum belajar banyak sih- baru seuprit upil. Hihi. Terus, pengennya capaiannya apa? Kalau aku sih uda punya tagline buat si shayma . Hasil pemikiran kelas lo. Hihi. Apa itu? Taraaa Shayma cheerful, brialliant, shaliha. Kenapa milih itu? Aku ceritain lain waktu ya. Yang terpenting, output anak hasil olah tangan bundanya sendiri, yeeeaayyy. Hemmm, apa ndak sedaap tuuh. Iyees, meskipun sedikit terlambat karena si shayma akan menginjak usia 1,5 tahun (kurang 26 hari lagi) tapi it’s okeelah. Lebih baik terlambat, daripada ga sama sekali. Iyakan bunsho?- bukan pembenaran. hihi
Kenapa buat kek gini? Karena kasian si shayma kalo diangkrakin gitu aja (emang mainan.hi hi), maksudnya didiemin gitu. Padahal tu anak potensinya Masha Allah. Dan aku yakin semua anak juga gitu. Ya iyaalah, secara yang ngasih Allah. Gimana ga keren tuh. Heu heu. Apalagi sekarang aku liat si shayma lagi momen ledakan kata-keta. Beiih, bundanya harus muter otak kalau ditanya ini itu. Perlu banyak belajar lagi. Bener kata temen, belajar jadi bunda lebih susah dari Cuma sekedar dapet ip kumlot. Piss

Daaann, sengaja aku aplut di blog, biar komitmen nih ngisinya. Kali kalo uda setahun nulis, penuh tuh tabel (Liatnya dibawah ya bunsho). Terus bisa jadi acuan juga buat bunda bunda yang lain. Ingat bunsho, anak itu asset yang tak ternilai harganya. Mau disamaain sama apa hayo? Halah, kalau disebutin disini mah buang buang waktu. Mending aku nulis yang lain. Hemmm, karena ini aku nulisnya tengah malem gitu (kebetulan dibangunin sama abinya shayma karena ehm ehm), jadi ga banyak deh cuap cuapnya. Ngantuk sama lelah jadi satu. Belum lagi besok masih ada sebarek urusan rumah yang belum kelar. Headeew. Eh, stop mengeluh. Pokoknya tetep dinikmati ya bunsho. Ikhlas, pasti nikmat.
Sebelum aku selesain nih cuap cuap gak mutu. Intinya aku pengen nulis kenapa aku buat ginian. InshaAllah aku ingin memaksimalkan potensi yang ada pada anakku. Sayang kan kalo anak dibesarin dengan metode “let it flow”. Daaan, aku pengen buat aja sendiri sesuai sama kemampuan anakku. Soalnya hunting beberapa buku ternyata ga cocok. So, ga masalah kok bunsho- yang lebih tahu tentang kondisi anak kita ya kita sendiri. Daaan aku prefer buat sendiri. Yang penting jelas indikator pembelajarannya dan capaian hasilnya.
Okee, gimana cara ngisinya? InshaAllah aku share dilain waktu ya bunsho (buat para bunsho yang ingin buat kurikulum home schooling dengan metode ala keluarganya sendiri). Daaan, bunsho yang ga mau ribet- bole deh kopi kopi dimari . Eitts, tapi ngikut ya. Soalnya ini aku sesuain sama tumbuh kembangnya si shayma. Kalau satu indikator aja si shayma belum tercapai aliat mbuleeettt aja, ya bakal aku ripit berulang ulang. Hihi. Inget, yang terpenting komitmen ya bunsho. Disiplin WAJIB. Okeee. Selamat rehat.

Goal Pembeajaran :
1.       Pendidikan Aqidah
2.       Pendidikan Ibadah
3.       Pendidikan Akhlaq

Kemampuan Pembelajaran
1.       Kecerdasan Linguistik : berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, berdiskusi, bercerita
2.       Kecerdasan logika matematika : menghitung, membedakan bentuk, menganalisis data, bermain dengan benda-benda
3.       Kecerdasabn visual spasial :  kemampuan ruang dengan bermain balok dan bentuk geometri, melengkapi puzzle, menggambar, melukis, menonton film, bermain dengan daya khayal/ imajinasi
4.       Kecerdasan musical : irama, nada, berbagai bunyi, tepuk tangan
5.       Kecerdasan kinestik : gerakan yang teratur (tarian, olahraga, gerakan tubuh)
6.       Kecerdasan naturalis : mencintai keindahan dan alam melalui pengamatan lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang, mengamati fenomena alam
7.       Kecerdasan antar personal : melakukan hubungan antar manusia melalui bermain bersama teman, bekerjasama, bermain peran, memcahkan masalah, menyelesaikan konflik
8.       Kecerdasan interpersonal : memahami diri sendiri melalui pengembangan konsep percaya diri, termasuk kontrol diri dan disiplin
9.       Kecerdasan spiritual : mengenal dan mencintai ciptaan Allah.



RANCANGAN HOME SCHOOLING SHAYMA QANAN MIZANI
Tanggal Pembelajaran
Goal Pembelajaran
Kompetensi Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Evaluasi Pembelaj
31 Maret 2017
Aqidah
Memahami pentingnya syahadat dalam kehidupan muslim
Mengajarkan tentang siapa tuhan dan rasulnya serta apa agamanyam Membaca syahadat sebelum nenen
Anak bs bersyahadat dan menjawab 3 pertanyaan siapa tuhan dan rasulnya serta apa agamanya















































































































Minggu, 24 Juli 2016

Siloet Kehidupan

Hidup ini menjemukan.
Saat kau tak mampu bersahabat dengan waktu.
Membuncah biru.
Menangis sendu.
Hidup ini menjemukan.
Saat kau tak mampu menguasai kalbu.
Sesat karena keinginan.
Bingung karna panjang angan.
Hidup ini menjemukan.
Saat kau mengabaikan nurani.
Selalu mengutamakan emosi.
Dan berusaha untuk lari.
Dari kenyataan diri.
Terpaan atasmu.
Sejatinya itu adalah kumpulan kekuatan.
Yang akan selalu menjaga dan meringankan
Langkah kaki menuju kebahagiaan. 24/07/2016 (Eka)

Sabtu, 23 Juli 2016

Penegak Hukum Namun Tak Tepati Hukum

Hari ini mau cerita pengalaman seru tapi rada menakutkan. Hihi. Jadi, ini baru kali pertama saya dikeroyok polisi. Kalau suami mah uda sering banget. Ga keitung pokoknya. Digebukin aja pernah. Dikejar kejar, bahkan ditahan. Katanya bukan mahasiswa kalau belum pernah bersuara- terlepas apapun hasilnya. Lhah saya?, otomatis langsung keringat dingin. Meskipun begitu, saya tetap pasang muka sok manis. Let it flow. 
Huft, hari ini kami (saya, suami dan si shayma) diskusi keren sama pak polisi. Kami yang cuma bertiga dicerca abis abisan pake mulut tajem mereka. Eits, kalau kami yang salah sih ga masalah
.Tapi kasus ini sebaliknya.
Ceritanya, kami habis pulang dari rumah ibu saya yang di maospati. Di tengah teriknya panas, tetiba kami distop sama kurang lebih 9 pak polisi keren. Cakep, berseragam rapi dan pasang muka garang  garang berkharisma gitu. Hadeew, tapi dari dulu saya ga ada simpati simpatinya gitu sama mereka. Ga tau ya. Malah ilfeel banget. Jauh jauh deh urusan sama mereka. Pas ngurus dompet ilang aja, saya pake jalan pintas biar cepet selesainya (ini jangan ditiru ya. Hihi). Pokoknya ga suka banget lah sama polisi, meskipun uda nyoba liat salah satu acara stasiun tv yang nayangin polisi baik- haduuh, tetap aja sama.
Well, back to topik.
Saya buat percakapan aja ya biar enakeun bacanya.
Polisi : surat suratnya mas!
Biya: Ada pak. Tapi minta dulu surat perintah tugasnya.
Hyaaa, biya ini main-main sama pak lopisi. Saya langsung kruwes kruwes tuh pinggangnya.
"haduuh biya, mbok ya langsung ditunjukin aja kenapa. Ini panas, ndang pulang, ndang minum ndang bobok.." pikirku.

Sabtu, 16 Juli 2016

Makna Kebersihan Hati

Hari ini mau buat corat coret tentang makna dari bersihnya hati. Kalau ada kalimat yang  (sedikit) tidak nyambung dari konten mohon dimaafkeun ya. 
O3.24 WIB dimana saya menemukan tentang kebijakan Allah dalam skenarionya. Tak ada yang tak mungkin jika Dia berkehendak. Terlalu panjang jika saya mengulas contoh kasusnya. Benarlah, biarlah tulisan ini mengalir dengan jari yang (semoga) terbimbing oleh petunjukNya.
Bismillah, hasrat manusia tak pernah lepas dari segala macam bentuk penyakit hati. Perasaan tidak senang terhadap kebahagiaan orang lain. Heyy, memangnya siapa kamu- yang bisa menentukan kebahagiaan? Sangat salah jika kamu ingin orang lain selalu sedih dan kamu bahagia atas kehendakmu. Pun sangat salah kalau kamu tak ingin orang lain mengunggulimu. Catat, hatimu sedang sakit. Lantas bagaimana? Tentu dengan memperbaikinya. Bagaimana caranya? Melaksnakan perintahNya, mendekat pada sunah rasulNya dan selalu berdoa agar diberikan kebersihan hati olehNya. Catat!!! Mungkin kamu menjawab 'tidak, saya tak iri padanya'. Yuk kita cek, Apakah kita ikut bahagia atau hanya tersenyum sinis saat mendengar keberuntungan orang lain atas rizkiNya. Belum bisa memahami? Oke, sekarang kita buat indikator kebahagiaan- dimana setiap orang relatif berbeda. Misalkan saya sangat bahagia ketika saya mempunyai mobil merk alphard. Apakah saat mendengar saudara yang baru saja membeli innova, saya juga sebahagia saat saya mempunyai alphard? Nah, cuma diri kita sendiri yang mampu mengukur.

Selasa, 12 April 2016

Be A Good Mom (Part 3)

Assalamuallaikum. Masih berkutat kembali dengan aktivitas ibu muda yang so pasti rumah jauh-jauh deh dari kata rapi. Heu heu. :’(
Okais, kali ini bakal ngeshare lagi gimana caranya jadi ibu muda yang super duper. Buat pengingat diri juga ^^. Menikah di usia 21 tahun memang tidak mudah. Dengan pengalaman yang cuma seuprit dan masalah yang bertubi tubi. *Ngalay.
Kalau yang sering aku alamin, masalah tuh jatuhnya karna beda pendapat. Kalau gak gitu pasti karena salah paham. Nah loh, buat yang belum menikah dan siap-siap pengen nikah baiknya tuh ngenalin deh gimana cara komunikasi  pasangan kamu. Tentunya kenalannya kalo udah sah lo yak-bukan lewat jalur merah aka pacaran. Hi hi. :D

Saat saya ngisi seminar, banyak yang nanya gimana cara manajemen waktu saya . Ibu muda dengan status masih mahasiswa dan owner sebuah usaha yang memforsir banget pikiran dan tenaga. Disini saya terus dituntut buat inovasi. Ya iyalah, yang namanya fashion kalau gak always up to date, ya tinggal sai gut bai ajah. Heem, pokoknya sekali lagi saya tekankan.  Kuncinya di ibadah. Kalau  ibadah kita tertata, percaya deh lainnya juga bakal tertata. Pengen hati terus tenang dengan bejibun peran, tilawah per hari minimal se-jus dimainkan. Pengen kegiatan yang lain terkendali aman, sholat di awal waktu harus didisiplinkan. Kalau ada yang nanya “Emang gak susah mbak?”. Kalau boleh jujur, susaaaaah bangeeet. Denger adzan, mau ambil wudhu eh si kecil nangis. Tapi aku inget kata seseorang “Perjalanan terjauh dan terberat bagi seorang lelaki adalah ke masjid”. Nah disitu hati aku bermain. Masak sih aku ga bisa, mereka yang punya keterbatasan aja lo bisa. Cuma, kalau perempuan kan utamanya sholat di rumah. Nah, di masjid itu aku ganti di awal waktu. Percaya deh, kalau kita  ringankan langkah kaki kita menuju Allah insyaAllah Allah juga akan meringankan semua aktivitas kita. Siasatin deh, gimana caranya biar bisa sholat diawal waktu. Semua punya kondisi masing-masing. Cmiiiiwww ^_^

Kamis, 07 April 2016

Problem? Let it Flow ^^

Assalamuallaikum. Lama gak nulis lagi rasanya udah pada kaku nih tangan. Dan halo, sekali lagi saya tegaskan apapun kesibukan kalian jangan sampai hobi yang udah dipunya jadi hilang. Wussshhh. Kan sayang jadinya. J
Mumpung si kecil juga lagi tidur, taraaaa saatnya me-time. Kali ini saya mau berbagi  tentang problematika rumah tangga. Ya, benar sekali. Keluarga mana yang tak punya masalah rumah tangga. Bahkan ustadz yang mungkin level tarbiyahnya sudah di tataran dewa sekalipun pasti punya masalah. Kenapa?

Minggu, 20 Maret 2016

Be A Good Mom (Part 2)


Aku masih dengan sejuta harapanku. Aku masih dengan sejuta impianku. Dan kini dengan tegas kukatakan 'aku masih sama seperti yang dulu'. Menapaki liku pernikahan di usia muda, membuatku sangat kewalahan. Apalagi dengan menyandang status ibu baru. Dengan ribuan kesibukan yang tak akan pernah habisnya. Tapi sudahlah, bukan keriwehan yang akan aku tulis disini. Tapi semangatku untuk bisa bangkit kembali. Yup, sudah 2 tahun usia pernikahan kami. Cukup matang atau -mungkin termatangkan pola pikirku dengan terpaan keadaan. Selalu kucari penyemangat kala lelah telah menggelayuti. Ah, aku masih seberuntung mereka. Aku sudah mengalami saat mereka masih menyendiri. Dan aku yakin aku sudah berlari, kala mereka masih menapaki.

Lagi lagi. Aku tentu masih seberuntung mereka. Tanpa kusangka, doaku dikabulkanNya. Dan itu tak pernah terbesit dalam pola pikirku sebelumnya. Kenapa? Saat mereka masih diam menunggu panggilan kerja, aku sudah bekerja dalam rutinitas rumah tangga yang tiada habisnya. Dan tentu, mereka juga akan mengalaminya kala aku sudah bisa menyelesaikan problema sambil menutup mata. Jiaaah, maafkeun. Itu hanya penyemangat diriku kala aku tengah mengalami- atau mungkin sudah melewati perubahan pola hidup pra dan pasca menikah. Tapi bagaimanapun keadaanku, aku sangat bersyukur dengan misteri kehidupan masa depan yang masih menjadi rahasia Allah. Apapun, siapapun, dan bagaimanapun kondisiku- aku adalah kader dakwah. Aku adalah madrasah bagi putra putriku dan aku adalah penyejuk mata bagi suamiku. 20/03/2016 (Eka)

Sabtu, 30 Januari 2016

Be A Good Mom (Part 1)


Hyaaa, lama tak posting di blog rasanya something bingits ya >_<.
Yup yup yup, masih memanajemen waktu biar tetap bisa jadi bunda yang produktif. Eman aja kalau punya keahlian tapi gak digunakan. Daaaan, pekerjaan menjadi bunda yang evertything must be can tuh rasanya amazing banget. Gak bisa dipungkiri, sampai sekarangpun aku masih milah milah waktu buat cari "me time". But bunda, kuncinya sebenarnya cuma satu kok. Yaitu "menikmati". Kayak aku nih, dulu bisa ngadep laptop jam jam-an buat ngeblog. Sekarang, ngeblognya sambil nunggu masakan si baby matang. Nah, ntar tiap pekan baru di edit-edit. Di tata marginnya, dikasih gambar, dan kawan kawannya. Yang penting tetep nulis dulu aja. Ha ha. Something bingits kan? Trus nih, kudu pandai juga cari cari alternatif biar passion kamu gak ketutup sama peran kamu. Misalnya, karna pekerjaan rumah seabrek, kamu udah jarang nulis. Ya, jangan gitu lah. Plis deh, sekarang android udah super duper canggih. Banyak aplikasi yang ngedukung kerjaan kamu. So, enjoy it. 31/01/2016 (Eka)