Bismillah,
“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu” (Andrea Hirata).
Di penghujung tahun 2013 ini, Allah kembai mencoret satu keinginanku. Terekam kuat dalam ingatanku untuk membelikan motor adik. Ya, tepat pada awal bulan januari kemarin adikku menyampaikan ingin memiliki motor. “Mbak Eka, aku pengen motor. Aku capek, jalan terus”. Aku tahu, jarak sekolah dengan asramanya tidak bisa dibilang dekat. Adikku, aku tahu persis bagaimana dia, aku sangat mengenal karakternya. Sosok yang temperamen tapi lembut. Sosok yang kuat tapi lemah. Sosok yang tegar tapi rapuh.
Catatan ini aku persembahkan untuknya. Aku tahu bagaimana kamu harus berkorban menggapai impian. Mulai dari masuk sekolah keperawatan yang kamu sama sekali tidak menyukainya, tinggal di asrama dan jauh dari orang tua, berlatih keras untuk bisa mengatur uang dan berhemat, merelakan tidak pernah hang-out bersama teman-teman sebaya dan masih banyak lagi yang tak bisa aku sebutkan disini. Benarlah, aku seolah sudah merenggut kebahagiaan masa mudanya. Tapi percayalah dik, apa yang aku lakukan semua untuk kebaikanmu. Aku selalu berdo’a semoga Allah selalu membimbingmu dalam kebaikan-kebaikan yang tiada henti.
Aku tahu dik, sangat tahu bagaimana kamu berjuang. Tapi ingatlah. Kita bukan anak jenderal yang semuanya terpenuhi, kita bukan anak ningrat yang semua orang menghormati, kita juga bukan anak pejabat yang bisa melakukan apapun semaunya. Kita hanya anak seorang penjual tahu yang penghasilan per hari tak lebih dari dua puluh ribu. Tapi aku percaya, Allah selalu mempunyai rencana terbaik untuk hambaNya.
Hati ini menangis saat tak mampu memenuhi harapanmu. Selama ini aku berusaha tegar, menabung agar mampu membelikanmu motor. Walau terkadang pesimisme seperti timbul tenggelam. Hingga pernah aku menuliskan dalam page “Life map” dalam blog ini dengan judul “Bismillah, Dik ini motor untukmu. Minggu kedua januari 2014 saya bisa membelikan motor untuk adik”.
Benarlah, Allah tidak pernah tidur. Bukankah Dia berfirman, “Berdo’alah kepadaKu niscaya Aku kabulkan do’amu”. Tepat tanggal 25 Desember 2013, Allah sudah mencoret salah satu impianku. Impian yang aku tulis dalam blog ini pada tanggal 13 September 2013. Dan kini aku benar-benar bisa mengatakan dalam dunia nyata “Dik, ini motor untukmu. Kamu sudah tak perlu lagi jalan dari asrama ke sekolah, kamu juga tak perlu lagi mencari pinjaman motor untuk praktik di Rumah Sakit, dan kamu juga tak perlu takut saat KKN nanti tak ada teman yang membersamaimu.
Can be realized. Edisi Kado Tahun Baru untuk Adik.
Segala puji bagi Allah atas segala bentuk karuniaNya. Intanshurullah yan shurkum wa yutsabit aqdamaakum :) 01/01/2014 (Eka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar