Kenapa masa depan menyimpan misteri, karena disanalah kita belajar merencanakan, berikhtiar, berharap, cemas dan ujungnya KehendakNya lah yang menentukan

Minggu, 17 November 2013

Belajar Profesionalisme dari Seorang Bin Man

Pekerjaan seseorang itu pasti berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang beruntung mendapatkan pekerjaan yang baik dan ada juga yang kurang beruntung. Ketika seseorang itu memiliki skill yang rendah, maka dia akan mendapatkan pekerjaan yang kurang baik pula. Contohnya ketika saya melihat video “Toughest Place to be a Bin Man”. Disini diceritakan bahwa Bin Man yang  berada di London mencoba pekerjaan yang sama di negara Indonesia tepatnya di Jakarta. Dia mengetahui perbedaan-perbedaan sistem kerjanya. Dia berada di Jakarta selama 10 hari.

Hari pertama, Bin Man yang berasal dari london yang bernama Wilburd tiba di Jakarta dan dia disambut dengan hangat oleh Udin (tukang sampah di Jakarta). Kemudian Udin menjelaskan alat-alat yang digunakan sehari-hari untuk mengambil sampah di perumahan mewah. Ketika diperlihatkan sebuah gerobak yang digunakan oleh Udin, Wilburd tertawa karena dia heran bahwasanya alat yang digunakan untuk mengambil sampah berbeda dengan apa yang dia gunakan di London. Alat yang digunakan Udin hanya berupa gerobak butut.

Hari esoknya, Udin memberi arahan kepada Wilburd mengenai pekerjaan dan kemana saja dia harus mengambil sampah di perumahan mewah. Ketika Udin membersihkan sampah di selokan yang kotor, Wilburd tidak percaya bahwa membersihkan selokan juga merupakan tugas Bin Man di Jakarta. Wilburd berkata kepada Udin : "Mengapa membersihkan selokan juga merupakan tugas Bin Man disini?". Udin menjawab : "Mereka sudah membayar ke pihak RT/RW mereka, kalau mereka lihat masih kurang bersih mereka bisa melapor ke pihak RT/RW. Orang kaya seperti mereka mana ingin tahu bagaimana orang-orang yang memungut sampah melakukan pekerjaannya. Mereka hanya ingin tau bersih dan rapi saja".

Setelah beberapa hari, Wilburd menggantikan pekerjaan Udin selama satu hari full. Wilburd melakukan pekerjaan Udin dengan rasa senang dan bertanggung jawab. Satu hari sebelum Wilburd kembali ke London, dia berbicara kepada Udin : "Mengapa kamu mau melakukan pekerjaan sebagai Bin Man seperti ini?”. Udin menjawab : "Seandainya saya bisa memilih pekerjaan, saya akan memilih pekerjaan yang layak untuk saya dan keluarga saya. Namun, saya harus bersyukur atas apa yang Allah berikan untuk saya dan saya tidak boleh putus asa karena pekerjaan ini".

Bersikap profesional dalam melakukan pekerjaan, bersyukur dalam setiap apa yang telah diberikan-Nya  merupakan pesan moral yang bisa saya dapatkan dari cuplikan video tersebut. Begitu juga dengan sikap Wilburd, Bin Man dari London. Dia bekerja dengan profesional, bahkan bisa mengerti kondisi keluarga Udin. Dia simpati dengan Udin karena situasi pekerjaan yang sama namun banyak sekali perbedaan dari segi fasilitasnya.

Kesimpulan setelah saya melihat video “Toughest Place to be a Bin Man“ ini adalah pekerjaan baik harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab, mempunyai jiwa profesionalisme, dan tidak boleh berputus asa. Sikap yang baik menunjukkan salah satu bentuk profesionalisme. Makna Profesionalisme dapat diartikan bagaimanapun situasi kita, baik dalam fasilitas yang cukup baik atau kurang baik, kita tetap melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab.
Profesionalisme (profésionalisme) itu sendiri adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987). 17/11/2013 (Eka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar