Kenapa masa depan menyimpan misteri, karena disanalah kita belajar merencanakan, berikhtiar, berharap, cemas dan ujungnya KehendakNya lah yang menentukan

Selasa, 12 November 2013

Syukur Sebenarnya Sulit atau Mudah?

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku.(QS. 2:152)

Kali ini kutemui seorang setengah baya. Matanya memendam lelah, sayu dan sepertinya kurang tidur. Semangatnya menjajakan sebuah benda yang kurasa tak terlalu dibutuhkan menutup semua penat dan kejenuhan rutinitasnya. Sebuah ikat pinggang dengan harga 10 ribu perak ia jajakan dalam bis ekonomi ukuran sedang yang melaju ke arah timur, surabaya. Kawan, coba bayangkan. Bayangkan akan resiko resiko yang akan dia hadapi. Nyawanya menjadi taruhan demi mencari sesuap nasi untuk keluarganya. Ingin sekali kutolong dia. Membantu sebisanya. Membeli satu atau dua ikat pinggang yang ia jajakan. Namun egoku mengalahkan nuraniku. Bapak, betapa sombongnya aku selama ini. Betapa angkuhnya aku dalam menempuh hidup. Sedikit sekali kata syukur yang terlontar dari bibir kecil ini. Kusadar, keluhanku mungkin berbanding terbalik dengan itu semua. Semua terucap dengan mudahnya, tanpa kusadari. Allah, ampuni hamba sebelum semua kenikmatan yang kini hamba rasakan benar-benar Engkau cabut dari kehidupanku. Astaghfirullah. 12/11/2013 (Eka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar